Breath

Gambar

Breath

Yuko Washaki

Park Chanyeol (Exo) | Park Yojin (OC)

Oneshoot | Romance | Sad | Typo | Bad Story 

 

 

Ku pejamkan mata ku, merasakan hembusan angin yang menerpa wajah ku. andaikan aku bisa terus seperti ini, andai aku bisa mengubah takdir, aku akan menolak terlahir di dunia jika aku tahu pada akhirnya hidup ku akan seperti ini.

Ku buka mata ku, menatap sekitar taman yang menjadi tempat ku saat ini. Hanya ada orang-orang yang seperti ku, berpenyakitan. Yah hidupku hanya di kelilingi dengan orang-orang yang seperti ini, hidup ku hanya penuh dengan segala yang berbabu rumah sakit. Tidak akan pernah berubah.

 

“Sudah saatnya anda kembali ke ruang perawatan anda tuan, udara luar kurang baik untuk kesehatan anda”

 

Bahkan kesempatan ku untuk melihat dunia luar pun hanya sebentar. Jadi bisa kalian bayangkan bukan betapa aku merutuki dan membenci takdirku, takdir yang membuatku terlahir dengan kehidupan seperti ini. Oh jika kalian bertanya-tanya diriku mengidam penyakit apa, aku tidak bisa menjawabnya karena seluruh dokter pun tidak mengetahui apa penyakit yang ku derita.

“tidak bisakah aku lebih lama lagi disini? Aku sungguh bosan disana, meskipun alat-alat elektronik-ponsel,tab,laptop,games,dll- memenuhi seluruh ruangan ku”

“Tapi tuan…..”

“jebal. Kumohon…”

“baiklah, tetapi anda harus memakai tabung oksigen sebagai alat pernapasan anda”

“Ne”

 

Hanya sedikit cerita yang bisa ku bagi pada kalian tentang penyakit yang ku derita. Aku tidak bisa bernafas lama dengan udara luar, hanya 2jam. Hanya 2 jam aku bisa bernafas menggunakan udara luar, selebihnya aku harus terus menggunakan tabung oksigen. Jika tidak, maka aku akan kesulitan bernafas dan jatuh pingsan dengan keadaan kritis.

 

….

….

….

 

“Hiks ku mohon dokter, ku mohon! Tolong oprasi Appa saya segera, saya mohon hiks”

“tapi anda harus menyelesaikan pembayaran pengobatan, Appa anda yang sebelumnya Nona. Jika tidak, mian kami tidak bisa mengoprasi Appa anda”

“Hiks Ne! ne aku akan menyelesaikannya nanti, tapi ku mohon dokter oprasi Appa saya. Hanya dia satu-satunya keluarga yang ku punya”

 

Ku pandangi seorang Yeoja yang sedang menangis tersedu-sedu di lorong rumah sakit ini, memohon-mohon kepada sang dokter untuk mengoprasi Appanya. Wajah yeoja itu sudah penuh dengan air mata, terlihat sangat kacau.

 

“Tuan..”

“hampiri yeoja dan dokter itu”

“Ne”

 

Di dorongnya kursi roda yang selalu membawa tubuh ku kemanapun aku mau. Aku lupa menjelaskan pada kalian, sudah hampir 3tahun ini aku selalu berada di kursi roda yang di desain kusus untuk ku. Aku tidak bisa jika harus memakai kaki ku untuk berjalan terlalu lama, terlalu berat dan letih.

 

“Oprasi saja, biar aku yang mengurus semua masalah pembayarannya”

“Oh Tuan Park, baiklah”

 

Yah semua orang dirumah sakit ini sudah mengetahui tentang ku, bagaimana tidak? 3tahun sudah aku hidup di dalam rumah sakit ini, segala aktivitas yang aku lakukan semuanya dilakukan dirumah sakit ini. Dan mereka semua juga sudah mengetahui posisi yang ku miliki, pewaris ke 2 dari sebuah perusahaan yang menunjang kebutuhan ekonomi warga korea selatan ini.

 

“Gomawo atas bantuan anda tuan, saya pasti akan melunasi semua uang yang sudah anda pinjamkan ke saya”

 

Yeoja tadi hanya menatap ku dan membungkukan badannya berkali kali, berterimakasih. Aku hanya mentapnya sekilas, setelah itu menatap lurus kedepan.

 

“Tidak usah, uang itu tidak akan ada manfaatnya untuk ku lagi…” …Karena hidupku tidak akan bertahan lama, lanjutku dalam hati

“Ne?”

“sudahlah, orang-orang ku akan mengurus semuanya nanti. Kau hanya perlu berdoa untuk kesembuhan Appa mu saja. Kita pergi”

“Baik Tuan”

Belum sempat kursi roda yang ku duduki di dorong, yeoja itu menahannya. Manatap ku dengan mata bulatnya, cantik. Hanya kata itulah yang dapat ku berikan saat melihat mata bulat miliknya.

“Siapa nama anda?” senyum, yeoja itu menyunggingkan senyum manisnya. Aku terpaku, tak dapat sedikitpun memindahkan pandangan mataku darinya

“Oh baiklah, nama ku Park Yojin” aku masih terdiam menatap wajahnya, hey! Ada apa dengan ku? apa yang terjadi pada ku?

“Tuan?”

“Chanyeol. Park Chanyeol”

Masih dengan senyum yang membuat ku terpaku tak berdaya seperti orang bodoh. Ia kembali menyuarakan suaranya

“Baiklah Tuan Park Chanyeol. Salam kenal, dan gomawo atas bantuannya”

Oh ayolah Park Chanyeol! Apa yang terjadi pada dirimu! Yeoja ini, entah kenapa dapat membuat ku seperti orang bodoh hanya dengan senyum manisnya.

“Ne”

 

….

….

….

 

Aku kembali pada rutinitas ku, berdiam diri di ruang rawat ku dengan laptop dipangkuan dan tabung oksigen sebagai alat pernafasan ku. berkas-berkas kantor yang belum sempat ku urus tepat berada di samping ranjang rumah sakit, hanya ini yang biasa ku lakukan selama di rumah sakit.

“Hai”

Suara yeoja yang beberapa hari ini selalu menemani hari-hari ku terdengar jelas di gendang telinga ku, membuat ku menghentikan aktivitas yang sedang ku lakukan. Melihat sang pemilik suara yang sedang berdiri di depan pintu dengan senyum yang melekat di wajahnya

“masuklah”

“apa aku mengganggu mu?”

“Ani”

Diliriknya berkas-berkas kantor yang menumpuk disamping ranjang ku, dan kembali menatap ku

“sebanyak ini kah?”

Aku hanya menganggukan kepala ku dan kembali pada ktivitas ku yang sempat tertunda.

“Jinja? Wah~ kau pasti orang yang sangat sibuk sehingga harus mengerjakan pekerjaan kantor di saat kau sedang sakit seperti ini”

“Ani. Ini sudah biasa”

“boleh aku bertanya?”

“hmm”

“Kau sakit apa? apa suatu penyakit yang parah?”

Mendengar pertanyaannya membuat ku kembali menghentikan aktivitas ku, dengan nada datar aku balik bertanya padanya

“apa itu sesuatu yang penting untuk kau ketahui?”

“A..ani. Mian”

 

Hening, tak ada pembicaraan setelahnya. Ia hanya terdiam di sofa dan aku masih berkutat dengan laptop serta berkas-berkas yang selalu menemani ku.

 

“Chanyeol”

“hmm”

“Saranghae”

“…….”

“ah itu… lupakan saja, a-aku minta maaf. Aku sungguh sangat lancang ya..”

 

….

….

….

 

“Hai”

ku pandangi yeoja yang ku tolong beberapa bulan yang lalu. Yeoja ini, ada sesuatu yang membuat ku tak bisa melupakannya begitu saja, ada sesuatu di dalam dirinya yang berbeda dari yeoja-yeoja kebanyakan, yang membuat ku sadar akan berharganya waktu yang ku miliki. Dan yeoja ini jugalah yang memperkenalkan ku arti sebuah kata cinta..

“Hai juga”

“apa yang sedang kau lakukan eoh?”

“tak ada, bagaimana keadaan Appa mu?”

“dia sudah lebih baik, dan maaf..”

Ku teolehkan kepalaku, menatapnya heran. Dia hanya tersenyum menatap ku dan kembali melanjutkan perkataan yang sempat di gantungkannya

“maaf karena aku masih belum bisa mengganti uang yang telah kau gunakan untuk biaya rumah sakit Appa ku”

“harus ku bilang berapa kali pada mu? Kau tidak perlu menggantinya, uang itu tidak ada artinya bagi ku”

“tapi bagi ku uang itu sangat berarti”

Ku pandangi dirinya yang sedang menatap langit, senyum yang sangat ku sukai darinya terukir jelas di wajah cantiknya. Kenapa? Kenapa aku harus bertemu dengannya di detik-detik terakhir ku? jika seperti ini, akan berat rasanya untuk ku meninggalkan dunia ini..

“Yojin-ssi”

“hmmm”

“Saranghae”

 

 ….

“Bagaimana mungkin aku menyesal, jika ku begitu beruntung bisa mengenalmu, bisa memiliki kenangan bersama mu, tapi ada hal yang paling ku sesali… ku menyesal tidak bisa mencintaimu lebih lama” – Chanyeol

 

END

4 pemikiran pada “Breath

  1. Waah aku kira bakalan sampe pcynya meninggal wkwkwk btw ini ada lanjutan atau sequel gt? Kayaknya ini gantung gt wkwkwk but ini bagus, aku dapet feelnya heuheu

Tinggalkan komentar