Please! Say That You Love Me

Please! Say That You Love Me

Cats                    : Choi Sulli . Oh Sehun

Other Cats          : Shin Minri (sahabat sulli) . Krystal Jung

Aouthor               : Ainiyyah Hafidah/Yuko Washaki

Judul                   : Please! Say That You Love Me

 

Sulli POV

Ku pandangi dirinya dari tempat duduk ku. Sehun. Oh Sehun. itulah nama dari namja yang menjadi idola para siswi disekolah karena ketampan wajahnya dan sifat nya yang dingin serta misterius. Tidak banyak yang tau tentang kepribadiannya tapi hanya satu tentang dirinya yang sudah menjadi rahasia umum. Dia salah satu pewaris dari perusahaan yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi warga korea selatan.

Dan namja tersebut adalah namjachingu ku. aku tahu ini mungkin sangat mustahil dan terdengar seperti gurauan belaka. Aku pun juga sulit untuk percaya bahwa namja popular dan hampir mendekati sempurna-begitulah kata para siswi-siswi di sekolah menyebutnya- menjadi namjachinguku. Seorang yeoja yang tidak mempunyai apa-apa, terkenal pun tidak. Pintar? Oh sehun bahkan lebih pintar dan pandai disbanding dirinya. Namun itulah kenyataan yang sebenarnya.

Tidak banyak yang tahu tentang hubungan kami berdua, karena Sehun tak mengizinkan ku untuk membari tahu tentang kabar hubugan kami berdua kepada siapapun. entah apa alasannya. Aku tidak pernah tahu bagaimana perasaannya terhadapku. Karena, dia pun tidak pernah mengatakan bahwa ia mencintai ku. kalimat seperti ‘saranghae’ tidak pernah satupun terucap dari bibirnya. Sekalipun aku yang mengatakannya, ia hanya menjawab..

 

‘aku tahu’

 

‘berhentilah berkata seperti itu. Aku sudah cukup tahu’

 

Selalu seperti itu…

Aku hanya bisa terus bersabar dengan semua ini. ingatan ku kembali menerawang saat dimana ia meminta ku menjadi yeojachingunya. Ani. Bukan meminta, mungkin bisa dibilang sebuah tawaran atau semacamnya….

 

~

~

~

 

 “sulli-sii”

“Se-Sehun?” ucap ku. Dia pun menghampiri ku

“wae Sehun-ssi?” tanyaku bingung melihat nya

“Sulli-ssi kau mau menjadi yeoja chingu ku?” tuturnya kepada ku

“Ne?!” kaget. Itulah reaksi ku saat ini. bagaimana tidak? Sehun meminta ku menjadi Yeojachingunya. Siapa di sekolah ini yang tidak tahu Sehun? Tidak ada. Semua siswa/i tahu dan terlebih siswi-siswi di sekolah ini sangat mengagumi dan mengagungkan dirinya. Aku masih dengan kekagetan ku sebelum suara berat dan dingin menyadarkan ku.

“kau mau menjadi yeoja chingu ku?” ucapnya sekali lagi namun kali ini lengkap dengan wajah dinginnya. Aku? Aku hanya  terbengong menatap nya tak percaya

 

apa dia serius?’

 

 “Hei! Kau mau tidak?” kembali. Ia kembali menyadarkan ku dari lamunan ku dengan suara nya.

“Apa kau serius?” Tanya ku mencoba memastikan

“Ne”  singkat. Ia hanya menjawab singkat tanpa menghilangkan raut dingin dan datar di wajahnya

“Hmmm.. ne aku mau” aku mengiyakan. Walaupun ada sedikit keraguan di hati ku

“Baiklah mulai sekarang kita berpacaran”  dia meninggalkan ku setelah berkata seperti itu. Membuat ku kembali tercengang menatapnya tak percaya

 

~

~

~

 

Setiap kali aku bertanya apakah sebenarnya ia mencintai ku. ia selalu saja memberikan jawaban yang sama atas pertanyaan ku

 

“apakah itu perlu? Kita sudah berpacaran, apakah masih perlu pernyataan cinta? Bukankah sudah cukup kau saja yang mengatakan cinta kepada ku”

 

dan aku hanya diam menunduk dengan hati yang sakit,  tak berani menatap nya. Selalu seperti itu. Tidak pernah berubah. Sifat dinginnya pun tak pernah hilang, sekalipun itu terhadap ku.  yeojachingu nya sendiri. Jangan kan untuk bersikap lembut dan bertutur kata lembut, tersenyum kepada pun ia tak pernah. Karena sikapnya, kami seperti bukan sepasang kekasih. Entah hubungan apa yang sedang kami jalani..

 

***Please! Say That You Love Me***

 

Author POV

 

Ting tong ting (bel istirahat sekolah)

 

~ Kantin ~

 

Sulli hanya bisa menghela nafas pelan mendapati pemandangan yang selalu membuat hatinya teriris. Memang karena apa lagi jika bukan karena Sehun? Yah~ pemandangan menyakitkan itu sudah menjadi rutinitas jika ia berada di kantin.

Pemandangan yang menyuguhkan Sehun yang tengah di kerumuni siswi-siswi yang tengah berusaha duduk di sekitarnya. Mencoba mencuri-curi perhatian Sehun, walaupun itu percuma saja. Karena, ia takan memperdulikan apa yang sedang terjadi di sekelilingnya

 

“ck dasar yeoja yeoja genit! Seperti tidak ada namja yang lain saja selain Sehun! Pemandangan yang selalu membuat jengah! Selalu seperti ini jika dia ada di kantin. Dan kita selalu tidak pernah mendapatkan tempat duduk karena sudah di isi semua oleh penggemar-penggemar nya. Tidak sadarkah kalau itu sangat mengganggu! Kau merasa seperti itu juga kan Sull?”

 

Minri. Shin Minri. Sahabat dekat Sulli selama 4 tahun ini, terus mengoceh mengutarakan pendapatnya yang merasa terganggu oleh siswi-siswi yang mengagumi Sehun. Tanpa mengetahui bahwa Sulli, sahabatnya tidak mendengarkan sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

Sulli hanya menatap sendu Sehun yang berada jauh di sebrang tempat duduknya.

‘sebenarnya kau menganggap hubungan yang kita jalin selama sebulan lebih ini apa? Aku tidak dapat mengerti dirimu dan segala pemikiran mu’ lirih Sulli, merasakan sakit yang selalu tak dapat ia utarakan

Minri? Ia menyadari bahwa sahabatnya saat ini sedang menatap sendu ke arah Sehun. Bagaikan merasakan apa yang sedang di rasakan sahabatnya. Ia menatap Sulli dengan tatapan prihatin. Apakah Minri mengetahui hubungan Sulli dan Sehun? Bukankah tidak ada yang mengetahui hubungan mereka berdua selain diri mereka masing-masing? Entahlah…

 

“Hei! Apa kau mendengarkan ku Nona Choi Sulli?” dirangkulnya pundak Sulli sahabatnya. Membuat Sulli yang sebelumnya tengah tenggelam ke dalam dunianya sendiri tersentak kaget.

“Ne?” Sulli hanya memasang wajah polosnya. Membuat Minri yang berada di hadapannya (posisi duduk berhadap-hadapan) menghela nafas pelan.

“kau sungguh tidak mendengar apa yang ku katakan tadi?” Sulli hanya menggelengkan kepalanya mendapatkan pertanyaan seperti itu dari sahabatnya

“Sungguh?” kini Sulli menganggukan kepalanya pelan

“Astaga Choi Jinri! Sudahlah lupakan saja” Sulli yang mendapat respon seperti itu dari sahabatnya hanya dapat menunjukan deretan giginya

“Mian Minri-ah”

“lupakan lebih baik kita ke kelas saja. Kau sudah rapih bukan makannya?”

“Ne. Sudah”

“Kajja kita ke kelas. Aku seperti ingin muntah jika terus berada disini terlebih dengan pemandangan yang tersuguhkan setiap harinya dari seorang Oh Sehun”

“Arra. Kajja kalau begitu”

 

Tanpa di sadari keduanya,  ternyata Sehun sedari tadi memperhatikan mereka berdua dengan mencuri curi pandang dari tempat duduk nya yang sedikit lebih jauh dari tempat duduk sulli tadi. sehun memandang mereka seperti biasa dengan ekspresi datarnya yang terkesan dingin, tetapi tersirat rasa bersalah dan sakit yang mendalam dari tatapan matanya

 

‘mianhe jika aku selalu menyakiti mu’

 

 

***Please! Say That You Love Me***

 

Sehun POV

 

Rasa lelah merambat kedalam diriku. Entahlah apa yang terjadi. Menghadapi yeoja-yeoja bodoh setiap harinya di kantin membuat ku merasa sedikit jenuh. Bisakah mereka bersikap tidak seperti ikan-ikan yang kelaparan saat melihat ku?

Selalu membuat ku kehilangan selera makan karenanya. Aku muak dengan diriku yang menyandang sebagai namja yang hampir mendekati sempurna. begitulah kata para siswi-siswi di sekolah yang ku dengar. Kalau aku sesempurna itu, 2 tahun yang lalu ‘dia’ takan pernah meninggalkan ku begitu saja di saat aku benar-benar mencintainya. Cinta? Aku ragu akan kata-kata itu. Cinta… menurut ku hanyalah sebuah karangan cerita indah yang di ciptakan oleh orang-orang bodoh yang terlalu lama menjalani hidup di bawah mimpi..

 

DDDRRRTT DRRRTT

kurasakan ponsel di saku celana ku bergetar pertanda ada pesan masuk. ku ambil ponsel ku dan melihat dari siapa pesan itu

 

“sulli?”

 

To : sehun

From : Sulli

Apakah kita plng bersama? Kalau tdk aku mau bareng teman ku saja

 

‘apa harus kau tanyakan itu? Kau pulang bersama ku. Seperti biasanya’ gumamku smbil memalas pesan nya

 

DRRTT DDRTT

 

Ku rasakan ponsel ku bergetar kembali

 

To : sehun

From : sulli

Baiklah. Aku menunggu mu di tempat biasakan?

 

‘Ne’ bls ku singkat dan langsung berjalan keluar kelas

 

Author POV

“Sehun-ah!”

Sehun yang baru saja melangkahkan kaki nya untuk pergi dari depan kelas terpaksa menghentikan langkah nya dan berbalik. Melihat sang pemilik suara yang telah memanggilnya

 

“Ne, wae krystal-ah?” Yeoja yang ternyata bernama Krystal itu telah tepat berada di hadapan Sehun

“aissh kau! Tidak bisakah menghilangkan sikap dingin mu itu saat berbicara dengan ku? Aku ini teman mu dari Junior High School. Tersenyumlah sedikit pada ku” Krystal segera menunjukan wajah kesalnya-yang dibuat buat- mendapat tanggapan dingin dari Sehun

“Ok sorry. Sekarang katakan ada apa?” Sehun memperlembut nada bicaranya dan sedikit menyunggingkan senyum tak ikhlasnya kepada sahabatnya. Krystal.

“Seperti itu lebih baik. hari ini kau bisa mengantar ku ke suatu tempat?” tanya krystal. Memamerkan senyum manisnya yang dapat membuat namja yang melihatnya langsung jatuh cinta terhadapnya. Kecuali Sehun. Ya catat! Kecuali SEHUN

“Kapan?”

“sekarang” masih dengan senyum manisnya

“Mian Krys. Aku tidak bisa.  Aku sudah ada janji dengan seseorang”

“begitukah? Yasudah jika seperti itu, mungkin lain waktu” Krystal tersenyum manis. Namun tersirat rasa kecewa yang mendalam dibalik senyum manis tersebut

“mianhe, aku pergi” Sehun berucap dan berlalu pergi begitu saja

 

Disisi lain, Sulli baru saja keluar dari toilet. Saat ingin melewati kelas, ia melihat Sehun yang sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat familiar di ingatannya. Dan bagaikan terhempas ke dasar jurang, ia hanya dapat melihat dan mendengar apa yang dua sejoli itu bicarakan. Hanya percakapan sederhana. Namun, tutur kata Sehun yang lembut dan senyum kecil yang terukir di bibirnya membuat seorang Choi Sulli merasakan sakit yang luar biasa di belahan hatinya yang terdalam.

Bagaimana tidak sakit? Orang yang menyandang status sebagai kekasihnya tidak pernah bersikap seperti itu sebelumnya terhadapnya. Tetapi, seorang yeoja yang hanya menyandang sebagai teman. Ia sungguh bersikap lembut, berbanding terbalik akan sikapnya terhadap dirinya-Choi Sulli- yang menyandang predikat sebagai kekasih dari seorang Oh Sehun

‘sehun… dia trsenyum saat bersama krystal… kenapa? Kenapa disini begitu sesak mengetahui kalau sehun hanya tersenyum saat bersma krystal? Bukan saat bersama ku?” Lirih Sulli pandangan terluka

 

***Please! Say That You Love Me***

 

Sehun POV

“Kenapa dia belum datang juga?! Biasanya juga ia sudah disini menunggu ku!”

“Ck! Kemana anak itu?!”

 

Dapat ku lihat dari kejuhan seseorang yang berlari secepat mungkin dengan kaki kecilnya menuju ke arah ku. Menghirup udara sebanyak-banyaknya berusaha menormalkan nafasnya yang memburu sehabis berlari

 

“Kenapa lama sekali? Dari mana saja kau?”

“Mi-mian aku ketoilet sebentar tadi hah~ mianhae”

“sudahlah cepat naik”

 

Ku nyalakan mesin motor ku, menyuruhnya agar cepat naik. Dia hanya menurut dan segera naik. Ku pacu motor ku dengan kecepatan yang cukup dibilang lumayan. Dapat ku rasakan ia memeluk ku erat. Membuat ku tersenyum tipis dibalik helm yang ku pakai.

Entahlah apa yang membuat ku menjadikan dirinya sebagai kekasih ku. Sebagai bahan pelampiasan kekesalan ku pada ‘dia’ yang dimasa lalu ku kah? Mungkin saja, karena saat pertama masuk ke sekolah ini aku sudah memperhatikannya. Sikapnya, senyumnya. Mirip dengan ‘nya’. Namun, saat aku melihat wajah sendunya saat menatap ku. Membuat ku sedikit….. terluka dan merasa bersalah padanya. Aku tidak tahu apa yang kurasakan saat ini terhadapnya..

 

Cinta? Aku bahkan ragu akan kata-kata itu

 

Akan tetapi jika aku diminta untuk melepasnya. Aku tidak akan pernah melakukan itu. Apa pun alasannya atau sekalipun ia yang memintanya

 

Sulli POV

Aku sempat ragu saat untuk berpegangan dengan nya. Namun Sehun memacu motornya dengan kecepatan yang bisa dibilang lumayan. Membuat ku mau tidak mau memeluknya erat karena takut jika nanti akan terjatuh. Namun, aku senang dengan posisi kami sekarang. Aku dapat merasakan wangi tubuhnya, menyandarkan kepala ku di punggungnya. Sekilas aku teringat tentang kejadian di lorong koridor sekolah tadi

 

‘Sehun… seorang Oh Sehun yg dingin tersenyum kepada Krystal.. apa.. sehun sebenar nya menyukai Krystal? Lalu kenapa ia meminta ku untuk menjadi yeoja chingu nya kalau ia menyukai krystal?’

 

aku sedih dan takut.. entah mengapa aku takut kehilangan Sehun dan menerima kenyataan jikalau ternyata Sehun menyukai Krystal bukan diriku.. kupeluk diri nya semangkin erat, takut akan bila nanti seorang Oh Sehun meninggalkan ku dan memilih Krystal

 

Author POV

“Padahal aku berniat meminta nya mengantar kan ku ke suatu tempat dan pada saat itu juga sebenar nya aku akan mengungkapkan perasaan ku pada nya yg sudah lama ku pendam sebelum semuanya terlambat tapi tak ku sangka ia menolak permintaan ku dan memilih mementingkan janjinya kepada orang lain. Biasa nya Sehun akan selalu menyanggupi permitaan ku. Dan jika ia ada janji dengan seseorang pasti akan di tunda dan lebih memilih mengantar ku tetapi sekarang ia lebih memilih mementingkan janjinya itu dari pada aku ini”

 

“Huh! Menyebalkan sekali! Siapa sih orang itu sampai-sampai Sehun memilih dia dari pada aku!” oceh Krystal panjang lebar. melampiaskan kekesalan nya selama di perjalan pulang. Tidak memperdulikan tatapan orang di sekitarnya yang mungkin berpikiran bahwa Krystal mengalami gangguan kejiwaan karena berbicara sendiri sepanjang perjalan pulang

Sesampai di rumah Krystal langsung menghambur ke kamar. Sambil terus memikirkan dengan siapa Sehun mempuyai janji.

 

‘Apa dia seseorang yang istimewa untuk Sehun? Yeoja chingun sehun kah? Tapi setahu ku sehun sedang tidak dekat dng yeoja mana pun’

 

“AAARGGGHH”

 

Diremasnya rambut panjangnya sendiri yang terurai indah. Menggelengkan kepalanya berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang dipikirkannya tidak mungkin benar-benar terjadi.

 

“jangan sampai aku keduluan lagi untuk memiliki sehun setelah 3 tahun yang lalu aku telah keduluan yeoja sialan itu!”

 

TBC

 

siapakah yang dimaksud dengan dia? yang berasal dari masa lalunya?

siapakah yang dimaksud Krystal dengan yeoja sialan? apakah seseorang yang dimaksud Sehun dan Krystal orang yang sama? dan apakah Shin Minri mengetahui semua rahasia Sulli tentang hubungannya dengan Sehun? Entahlah~ hehehe

bagi yang udah pernah baca ‘please tell me if you love me’ pasti sedikit tau alur cerita nya. tapi ini udah di rombak lagi jadi jangan mengira alur cerita bakal sama juga 😉

oh ya, Author nya sama kok. jadi ini bukan plagiat oke?! 😉

bagi yang sebelumnya menunggu ‘please tell me if you tell me part 4’ maaf ya author nggak bisa lanjutin karena buntu ide. dan author merasa tatabahasa dan alurnya terlalu cepat jadi author rombak deh. jadi silahkan baca ulang ya 🙂 mian sekali lagi u,u

jalan ceritanya juga akan beda kok. tokoh masa lalu sehun bukan lagi cats yang sama di ‘please tell me if you love me’ akan dirahasiakan. nasib sulli dan krystal akan beubah di sini

maaf ya kalau author bacot :p

23 pemikiran pada “Please! Say That You Love Me

  1. ceritanya bagus…
    penasaran sama cerita selanjutanya
    dia itu siapa? mantan pacarnya sehun gitu
    ih…. bt banget sama si cadel. sok cakep#plak
    die emang cakep kali…

    sekarang kita mengeritik…
    eh… ada kata2 yg gak baku*tunjuk diatas.
    kayak bengong, mungkin bisa diganti jadi termenung.
    terus banyak tanda kutip yg salah. terus ada kalimat yg gak diakhiri oleh tanda titik.

    ok itu aja…

    ditunggu chap selanjutnya

  2. oke makasih ya atas sarannya. author usahain biar kalimatnya jadi lebih baku..

    mantannya ada gangguan jiwa mungkin. cowo secakep gitu ditinggalin/? ╮(╯_╰)╭ heheh

    oke tunggu aja ya kelanjutannya. thanks udah baca dab komen 🙂

  3. Annyeong…. saya reader baru disini ^^
    Wahh…siapa kira-kira yeoja masa lalunya Sehun oppa????
    Jadi penasaran kalau begitu saya baca ke Chap 2nya dulu annyeong hehehe 😀

    • jinja? aku juga Hunlli shipper 🙂
      Ne sengaja di bedakan supaya lebih menarik dan juga author buntu ide sama alur cerita yang lama hehe doakan aja ya agar author nggak buntu ide untuk yang ini^^
      Gomawo ne udah baca dan komen

Tinggalkan komentar